Monday, May 27, 2019

Materi tentang Macam-Macam Keadilan dan Contoh

Macam-Macam Keadilan - Ada berapa macam-macam keadilan? Untuk menjawab itu kali ini akan dibahas tentang macam-macam keadilan. Pembahasan ini akan menghindari kesalahan tentang pemahaman kita pada jenis pembagian keadilan.

Materi macam-macam keadilan ini akan mendukung pemahaman kita tentang keterbukaan dan keadilan yang sebelumnya telah kita bahas.

Materi yang akan kita pelajari ini adalah salah satu poin materi untuk pelajaran pendidikan kewarganegaraan.

Di dalamnya kita akan mengkaji dan mempelajari lebih jauh berbagai macam keadilan yang ada serta tidak ketinggalan juga kita akan mempelajari beberapa contoh untuk keadilan.

Selain itu kita juga tentu akan membahas mengenai pengertian menurut pada ahli tentang tema tersebut. Sebelum itu, ada baiknya kita pelajari juga beberapa pembahasan yang berkaitan dengan masalah ini yaitu:

a) Macam-macam keadilan menurut aristoteles
b) Macam macam keadilan menurut plato
c) Sebutkan macam macam keadilan menurut aristoteles
d) 3 macam keadilan
e) 4 macam keadilan
f) Macam macam teori keadilan

Beberapa pembahasan di atas juga masih berkaitan dengan tema pelajaran kita hari ini jadi tidak ada salahnya untuk membaca kembali berbagai rangkuman dan ringkasan yang kita miliki.

Kembali ke topik kita, jika kita berbicara mengenai keadilan maka keadilan di bagi atas beberapa macam.

Ada berbagai macam keadilan yang didefinisikan berlainan antara lain, penjelasan selengkapnya sebagai berikut:

1) Keadilan legal (keadilan moral)
2) Keadilan distributif
3) Keadilan komutatis

Meski sama - sama merupakan bentuk dari keadilan namun ketiga jenis atau macam di atas tentu saja ada perbedaannya. Agar lebih jelas mari kita kupas satu persatu di bawah ini.

A. Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya.

Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun).

Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.

Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat.

Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara balk

menurut kemampuannya. Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan yang tidak cocok baginya.

Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.

Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi kekacauan.

B. Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja.

Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.

Bisa kita lihat bahwa dari prinsip yang dikemukakan di atas jelas sekali bahwa untuk terjadinya sebuah keadilan maka harus dipertimbangkan juga mengenai kesamaan dan ketidaksamaan yang akan mempengaruhi penilaian. 

C. Keadilan Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat.

Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Ada beberapa pendapat yg lain dari para ahli filsafat . seperti di bawah ini :
  1. Menurut Socrates , keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
  2. Menurut Kong Hu Cu Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

D. Contoh Keadilan

Kalau di atas kita telah membahas mengenai berbagai pandangan atas jenis atau macam keadilan maka untuk lebih mendalami materi ini kita akan mempelajari juga beberapa contoh yang berkaitan.

Setidaknya akan ada 5 contoh keadaan yang akan kita gunakan sebagai bahan kajian yaitu selengkapnya seperti di jelaskan di bawah ini.

1) Keradilan Komutatif (iustitia commutativa) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).

Contoh:
  • Adalah adil kalau si A harus membayar sejumlah uang kepada si B sejumlah yang mereka sepakati, sebab si B telah menerima barang yang ia pesan dari si A. 
  • Setiap orang memiliki hidup. Hidup adalah hak milik setiap orang,maka menghilangkan hidup orang lain adalah perbuatan melanggar hak dan tidak adil 
2) Keadilan Distributif (iustitia distributiva) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau kebutuhan.

Contoh:
  • Adalah adil kalau si A mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan kinerjanya selama ini. 
  • Adalah tidak adil kalau seorang pejabat tinggi yang koruptor memperoleh penghargaan dari presiden. 
3) Keadilan legal (iustitia Legalis), yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang (obyeknya tata masyarakat) yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama (bonum Commune).

Contoh:
  • Adalah adil kalau semua pengendara mentaati rambu-rambu lalulintas. 
  • Adalah adil bila Polisi lalu lintas menertibkan semua pengguna jalan sesuai UU yang berlaku. 
4) Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.

Contoh:
  • Adalah adil kalau si A dihukum di Nusa Kambangan karena kejahatan korupsinya sangat besar. 
  • Adalah tidak adil kalau koruptor hukumannya ringan sementara pencuri sebuah semangka dihukum berat. 
5) Keadilan kreatif (iustitia creativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.

Contoh:
  • Aalah adil kalau seorang penyair diberikan kebebasan untuk menulis, bersyair sesuai denga kreatifitasnya. 
  • Adalah tidak adil kalau seorang penyair ditangkap aparat hanya karena syairnya berisi keritikan terhadap pemerintah. 
Sekarang kita sedikit lebih paham lagi mengenai poin-poin yang harus kita pelajari dalam materi pendidikan kewarganegaraan ini. 

E. Pengertian Keadilan Menurut Ahli 

Untuk melengkapi materi yang kita rangkum maka sebaiknya kita pelajari juga mengenai definisi atau pengertian yang berasal dari para pakar atau ahli. Berikut penjelasan singkat mengenai definisi keadilan dari beberapa ahli.

Keadilan Menurut Aristoteles
  1. Keadilan Distributif, keadilan yang berhubungan dengan distribusi jasa dan kemakmuran menurut kerja dan kemampuannya. 
  2. Keadilan komutatif, yaitu keadilan yang berhubungan dengan persamaan yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-jasa perseorangan. 
  3. Keadilan kdrat alam, yaitu keadilan yang bersumber pada hukum kodrat alam. 
  4. Keadilan konvensional adalah keadilan yang mengikat warga negara karena keadilan itu didekritkan melalui kekuasaan. 
Keadilan menurut Prof. Dr. Notonagoro SH
Keadilan menurut Prof. Dr. Notonagoro SH, menambahkan adanya keadilan legalitas, yaitu keadilan hukum.

Keadilan Menurut Plato
  1. Keadilan Moral, yaitu suatu perbuatan dapat dikatakan adila secara moral apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajibannya.
  2. Keadilan Prosedural, yaitu apabila seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang telah diterapkan.
Sampai disini pembahasan kita mengenai materi macam-macam keadilan yang sudah dipaparkan diatas. Semoga kita semua dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya pembahasan yang lebih menyeluruh mengenai materi ini maka kita akan lebih mudah lagi dalam memahami apa arti yang sebenarnya dari sebuah keadilan.

Jangan lupa, selain membaca ringkasan atau rangkuman seperti ini sebaiknya kita juga memperdalam wawasan dengan latihan mengerjakan soal. Itu saja untuk hari ini semoga bermanfaat!

Materi tentang Macam-Macam Keadilan dan Contoh Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Mandes