Kerajaan Tarumanagara - Ini merupakan rangkuman materi untuk pelajaran sejarah yang membahas mengenai Kerajaan Tarumanegara. Yang membutuhkan, seperti rekan pelajar dapat mempelajari selengkapnya mengenai letak, raja dan peninggalan kerajaan Tarumanegara pada rangkuman berikut.
Dengan mempelajari tentang sejarah kerajaan ini diharapkan kita akan lebih mengenal lagi tentang bangsa tercinta dan juga dapat menumbuhkan kecintaan dan jiwa patriotisme yang ada dalam diri kita.
Letak Geografis Kerajaan Tarumanegara, secara geografis kerajaan ini terletak di lereng gunung salak, Gede, Pangrango yang mempunyai rata-rata ketinggian diatas 200mdpl. Hal tersebut menyebabkan tanah yang dipakai subur.
Selain itu letak Negara ini berada di tiga jalur sungai yang berhulu di tiga pegunungan. Sungai tersebut membawa endapan-endapan Lumpur yang kemudian mengendap di sekitar teluk Jakarta.
Raja-raja Tarumanagara menurut Naskah Wangsakerta
- Jayasingawarman
- Dharmayawarman
- Purnawarman
- Wisnuwarman
- Indrawarman
- Candrawarman
- Suryawarman
- Kertawarman
- Sudhawarman
- Hariwangsawarman
- Nagajayawarman
- Linggawarman
Hasil Kebudayaan Kerajaan Tarumanegara
Hasil peninggalan kebudayaan dari Kerajaan Tarumanegara berupa arca dan prasasti. Peninggalan kebudayaan berupa tujuh buah prasasti. Prasasti Ciaruteun ditemukan di daerah Ciaruteun, Jawa Barat.
Dalam Prasasti Ciaruteun, terdapat bekas pahatan tapak kaki yang menerangkan bahwa sepasang tapak kaki yang dipahatkan tersebut milik Raja Tarumanegara yang digambarkan seperti tapak kaki Dewa Wisnu.
Prasasti Kebun Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang. Di situ tergambar dua tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airawata (milik Dewa Wisnu).
Dalam Prasasti Ciaruteun, terdapat bekas pahatan tapak kaki yang menerangkan bahwa sepasang tapak kaki yang dipahatkan tersebut milik Raja Tarumanegara yang digambarkan seperti tapak kaki Dewa Wisnu.
Prasasti Kebun Kopi ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang. Di situ tergambar dua tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airawata (milik Dewa Wisnu).
Prasasti yang terpenting adalah Prasasti Tugu yang ditemukan di Cilincing, Jakarta. Prasasti itu berisi, antara lain tentang penggalian sebuah saluran air sepanjang 6.112 tombak (11 km) yang diberi nama Gomati.
Pekerjan itu dilakukan pada pemerintahan yang ke-22 dan selesai dalam 21 hari. Prasasti itu juga menyebutkan penggalian Sungai Candrabhaga atau Sungai Bekasi sekarang (menurut penafsiran Prof. Dr. Purbacaraka).
Pekerjan itu dilakukan pada pemerintahan yang ke-22 dan selesai dalam 21 hari. Prasasti itu juga menyebutkan penggalian Sungai Candrabhaga atau Sungai Bekasi sekarang (menurut penafsiran Prof. Dr. Purbacaraka).
Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
1. Prasasti Ciaruteun / Ciampea
Prasasti ini di temukan di daerah Ciampea, Bogor. Tepatnya di tepi sungai Ciaruteun. Di atas tulisan Prasasti itu ada lukisan laba – laba dan telapak kaki. Tulisannya sendiri berupa puisi/ sajak empat baris bunyinya: “Ini bekas dua kaki, seperti kaki dewa Wisnu. Ialah kaki yang mulia purnawarma, raja di negeri Taruma. Raja yang gagah berani di dunia” .
2. Prasati Jambu / Pasir Kolengkak
Prasasti ini di temukan di bukit pasir Kolengkak. Daerah tersebut termasuk perkebunan jambu terletak 30 Km di sebelah barat Bogor Tulisan dalam Prasasti ini sebagai berikut: “Sri Purnawarman adalah seorang pemimpin yang tiada taranya.
Baginda terkenal gagah berani, jujur dan setia menjalankan tugas. Baginda memerintah di Tarumanegara. Baginda memakai Warman, baju Zirah yang tak dapat di tembus senjata musuh. Ini adalah sepasang kaki. baginda selalu berhasil menggempur kota-kota musuh. Baginda hormat kepada para pangeran. Namun baginda sangat di takuti oleh musuh-musuh baginda”.
Baginda terkenal gagah berani, jujur dan setia menjalankan tugas. Baginda memerintah di Tarumanegara. Baginda memakai Warman, baju Zirah yang tak dapat di tembus senjata musuh. Ini adalah sepasang kaki. baginda selalu berhasil menggempur kota-kota musuh. Baginda hormat kepada para pangeran. Namun baginda sangat di takuti oleh musuh-musuh baginda”.
3. Prasasti Kebon Kopi
Prasasti ini di temukan di kampung Muara Hilir Cibitung Bulang (Bogor) tak banyak yang diungkapkan dalam Prasasti ini hanya berupa sepasang telapak kaki (seperti kaki gajah). Tulisan yang ada hanya menyebutkan bahwa itu telapak kaki gajah penguasa Taruma.
4. Prasasti Pasir Awi
Prasasti ini di temukan di daerah Pasir Awi, Bogor. Pada Prasasti ini juga ada gambar telapak kaki, Prasasti ini di tulis dengan huruf ikal yang belum dapat diartikan.
5. Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini di temukan di muara Cianten Bogor, seperti Prasasti lain, Prasasti ini juga terdapat telapak kaki. Sayang tulisannya belum dapat di artikan sebab tulisannya dalam huruf ikal sehingga tidak banyak yang di ketahui tentang isinya.
6. Prasasti Tugu
Di temukan di daerah Cilincing DKI Jakarta atau di tugu. Prasasti ini adalah Prasasti terpanjang dan terpenting dari Tarumanegara. Prasasti itu banyak memuat keterangan kira – kira sebagai berikut: “ Dulu kali Candrabagha di gali Purnawarman, Maharaja yang mulia yang mempunyai lengan kencang dan kuat. Setelah sampai ke istana, kali di alirkan ke laut.
Istana kerajaan baginda termashur. Kemudian baginda menitahkan lagi menggali sebuah kali. Kali ini sangat indah dan jernih. Kali ini di sebut kali gomati.
Kali ini mengalir melalui kediaman nenekanda Purnawarman. Kali Gomati, (galian itu ) 6.122 tumbak panjangnya pekerjaan ini di mulai pada hari baik, tanggal 8 paro petang bulan phalguna dan di sudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi hanya 21 saja untuk itu diadakan selamatan yang di laksanakan oleh para Brahmana.
Untuk selamatan itu Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi”. Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan Purnawarman pernah memerintah penggalian kali Candrabagha lalu kali Gomati.
Istana kerajaan baginda termashur. Kemudian baginda menitahkan lagi menggali sebuah kali. Kali ini sangat indah dan jernih. Kali ini di sebut kali gomati.
Kali ini mengalir melalui kediaman nenekanda Purnawarman. Kali Gomati, (galian itu ) 6.122 tumbak panjangnya pekerjaan ini di mulai pada hari baik, tanggal 8 paro petang bulan phalguna dan di sudahi pada hari tanggal ke 13 paro terang bulan Caitra, jadi hanya 21 saja untuk itu diadakan selamatan yang di laksanakan oleh para Brahmana.
Untuk selamatan itu Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi”. Dari keterangan tersebut dapat di simpulkan Purnawarman pernah memerintah penggalian kali Candrabagha lalu kali Gomati.
7. Prasasti lebak / Cidanghiang
Prasasti ini di temukan di kampung lebak, tepi sungai Cidanghiang (Munjul) isinya kira – kira “inilah tanda-tanda keperwiraan yang ulia Purnawarman. Baginda seorang raja Agung dan gagah berani. Baginda adalah raja dunia dan menjadi panji sekalian Raja”.
Pada kumpulan tugas sekolah memang akan diberikan sebanyak mungkin informasi-informasi mengenai berbagai materi pelajaran dan ilmu yang harus dikuasai seperti pada rangkuman pelajaran di atas. Semoga rangkuman tersebut dapat berguna bagi pelajar semua.