Panggil saja namanya
Roni. Dia adalah termasuk pemuda yang cakap dalam berbicara, antara perkataan
yang bohong dan nyata sulit untuk dibedakan. Karena dia menyampaikannya dengan
raut muka yang sangat meyakinkan. Sehingga banyak orang yang diajaknya bicara
seperti terhipnotis mempercayai semua apa yang dikatakannya.
Melihat
kemampuan yang dimilikinya Roni mulai bergelut dalam usaha yang mengandalkan
ketrampilan berbicara. Roni bergerak dalam bidang jasa penyambung antara
pembeli dan penjual.
Pertama Roni
mencoba menghubungkan antara pembeli ikan lele dengan penjual ikan lele. “Ron,
kamu ada barang tidak” tanya Joki ditelepon, “ada jok, ini ada ikan lele
konsumsi sama ukuran gelasan” jawab Roni.
“Aku butuh
yang konsumsi, sekitar dua kwintal, bisa disiapkan besok sore” kata Joki. Lalu
Roni menjawab “bisa – bisa, pokoknya semua beres bos”.
“Kira – kira
harganya berapa” tanya Joki lagi, “sekitar 17.700 per kilo, barang dijamin
bagus bos” jawab Roni. Akhirnya mereka menyepakati transaksi tersebut.
Karena Roni
menjadi perantara antara penjual dan pembeli. Dia menghubungi salah satu
penjual yang sudah lama bekerja sama dengannya “hallo, Rijal kamu ada ikan lele
konsumsi tidak” tanya Roni, “ada Ron, minta berepa kilo” jawab Rijal.
“Dia membutuhkan
dua kwintal Jal, besok sore diambil” kata Roni. “ok, barang siap” kata Rijal.
“Harganya masih
sama dengan yang kemarenkan” tanya Roni. Lalu Rijal menjawab “ia, tenang saja,
kalau ada perubahan harga nanti aku hubungi”. “akhirnya semua beres” kata Roni.
Kring, kring
kring bunyi suara handphone Roni, lalu diangkatnya telephone tersebut “hallo
assalamualaikum” jawab Roni “waalaikum salam” jawab si penelpon. “mas bisa
mencarikan mobil bekas tapi yang masih bagus tidak” kata si penelpon.
Sepertinya
saya kenal suara ini kata Roni dalam hati. “ia bisa mba” jawab Roni, “kok
manggilnya mba, saya ini Tika teman sma kamu” kata Tika, lalu Roni menjawab
dengan nada malu “oalah kamu to tik, ia bisa tik, nanti saya carikan mobilnya,
pokoknya sesuai pesanan”.
Kemudian Tika
berkata “kalo bisa harganya yang sesuai kantong ya mas”, “ia, sip deh, paling
satu atau dua minggu aku kabarin lagi” jawab Roni. Kemudian ditutupnya telepon
dari Tika.
Tika adalah
teman sekaligus wanita pujaannya Roni. Dulu mereka berteman akrab saat SMA,
malah bisa dikatakan lebih dari sekedar teman. Cukup bercerita tentang masa
lalu Roni, sekarang kita kembalil lagi ke inti cerita.
Roni sudah
menggeluti usaha ini selama dia lulus SMA. Semua pengusaha sudah mengakui
kepandaian Roni dalam bernegosiasi.
Dari pengusaha ikan lele, mobil bekas,
motor bekas bahkan sampai orang yang mau menjual rumah pun mengandalkannya
kepandaiannya dalam bernegosiasi.
Keuntungan
yang didapat memang cukup lumayan. Dalam satu bulan Roni bisa mengantongi uang
sebesar sepuluh juta. Tentunya ini usaha yang tidak bisa dianggap remeh.
Dengan
hanya bermodalkan bicara bisa mendapat keuntungan sebesar itu. Tapi hal ini
tidak lantas membuatnya sombong, Roni tetap menjadi roni yang dulu, ramah, suka bergaul dan patuh
terhadap orang tua.
Memang setiap
orang dibekali dengan kelebihan yang berbeda – beda. Tinggal bagaimana kita
menggali kelebihan kita dan menggunakannya dengan tepat. Kita tidak boleh
mengeluh dengan kekurangan kita, tapi kita harus mencari apa kelebihan bakat
kita.
---oOo---