Studi Kasus Arsitektur Jaringan Komputer - Sebuah tugas untuk mata kuliah ini bisanya kita dapatkan dari pengajar. Lain dari pada itu kita akan mempelajari sebuah studi kasus dalam penataan arsitektur jaringan komputer di suatu lokasi, tempat atau gedung. Terlepas bisa atau tidaknya digunakan untuk referensi tugas kita akan mendalami masalah ini lebih lanjut dalam contoh studi kasus. Dengan mempelajari masalah ini diharapkan kita dapat lebih memahami bagaimana menata atau membuat suatu jaringan komputer dalam sebuah gedung.
Sebelum kita lebih jauh membahas Studi Kasus ini kita akan menyinggung sedikit masalah apa yang dimaksud dengan Arsitektur Jaringan Komputer. Dalam hal ini kita akan coba pahami lebih lanjut mengenai pengertian atau definisi-nya. Perlu kita ketahui, arsitektur jaringan komputer merupakan tata cara penggunaan
perangkat keras dan perangkat lunak dalam jaringan agar satu komputer dengan
komputer lainnya dapat melakukan komunikasi dan pertukaran data. Ada tiga bentuk arsitektur yang umum digunakan dalam
jaringan komputer:
1. Jaringan peer to
peer
Pada jaringan peer to peer (Gambar 2.2.), semua komputer
memiliki posisi setara/sejajar, dalam hierarki yang sama. Setiap komputer dapat
menjadi klien terhadap komputer peer lainnya, setiap komputer dapat pula
berbagi sumber daya dengan komputer yang berada dalam jaringan peer-to-peer
ini. Sumber daya diletakkan secara desentralisasi pada setiap anggota jaringan,
dan tidak memerlukan administrator jaringan.
Aliran informasi bisa mengalir di antara dua komputer secara
langsung, di mana pun. Namun, jaringan ini tidak sepenuhnya bebas tanpa
kontrol, masih bisa digunakan password untuk memproteksi file dan folder, dapat
juga diatur agar orang-orang tertentu tidak bisa menggunakan periferal
tertentu. Karena kemudahan pemasangan, pemeliharaan, serta biaya,
jaringan ini lebih populer untuk jaringan dengan jumlah komputer yang sedikit
(sekitar 2 sampai 20 komputer). Sifat jaringan peer to peer digunakan untuk hubungan antara
setiap komputer yang terhubung dalam jaringan komputer yang ada, sehingga
komunikasi data terjadi antar komputer dengan hierarki yang sama karena setiap
komputer dapat berfungsi sebagai server maupun klien.
Gambar Jaringan
peer-to-peer
2. Jaringan
client/server
Pada jaringan client/server (Gambar 2.3.), perangkat lunak
yang mengontrol keseluruhan kerja jaringan berada pada server. Jaringan ini
dapat menghubungkan ratusan komputer dengan tingkat keamanan yang tidak
dimungkinkan dalam jaringan peer-to-peer. Jaringan ini bisa diatur sehingga setiap klien harus log on
ke server sebelum bisa memanfaatkan sumber daya yang terhubung ke server.
Server lalu mengotentikasi klien dan verifikasi bahwa komputer yang
digunakan klien tersebut memiliki izin untuk log on ke jaringan, dengan memeriksa
username dan password klien tersebut terhadap database pada server.
Baca juga: cara membuat trigger di ms sql server
Gambar Jaringan client/server
3. Jaringan hybrid
Jaringan ini merupakan gabungan dari sifat pada jaringan
peer to peer dan client/server. Workgroup yang terdiri dari beberapa komputer
yang saling terhubung dapat mengelola sumber daya tanpa membutuhkan otorisasi
dari administrator jaringan atau server. Pada jenis jaringan ini, terdapat pula
sifat dari jaringan client/server sedemikian sehingga tingkat keamanan dapat
lebih terjaga dan adanya server yang mempunyai suatu fungsi layanan tertentu,
seperti sebagai file server, print server, database server, mail server, dan
lainnya.
Kita telah mencoba mengingat dan memahami mengenai dasar informasi tersebut. Sekarang kita akan langsung menuju inti pembahasan ini yaitu bagaimana membangun Arsitektur Jaringan Komputer di sebuah gedung khususnya melalui studi kasus.
Studi Kasus
Membangun Arsitektur Jaringan Komputer Gedung
Berdasarkan gambar pada denah di atas sekarang kita akan mulai dengan Studi Kasus Arsitektur Jaringan Komputer tersebut. Dari gambar atau denah di atas dapat kita ketahui bahwa ruangan yang ada pada denah sebanyak 21 ruangan. NetID yang digunakan antar ruangan berbeda. Subnet yang digunakan sebanyak 4 subnet, dimana 3 subnet masing-masing berisi 5 ruangan dan 1 subnet berisi 6 ruangan. Untuk menghubungkan jaringan antar ruangan, digunakan 1 server, 4 router, 4 Access Point, 17 switch dan jumlah Client sebanyak 178 yang diwakili sebanyak 21 PC untuk mewakili tiap ruangan
Dalam pembangunan Infrastruktur jaringan ini hal yang kita lakukan adalah sebagai berikut
- Menganalisis Struktur penataan ruang dalam gedung (pembagian ruangan dan jumlah computer yang ada didalamnya)
- Merancang topologi yang akan digunakan sesuai dengan struktur ruang dalam gedung. Topology yang digunakan adalah topologi star
- Menyiapkan Hardware yang dibutuhkan.
- Menentukan alamat IP yang sudah ditentukan sesuai dengan table dibawah.
- Dibawah ini adalah rincian ruangan yang ada di denah beserta jumlah Client pada setiap ruang dan pemberian IP Adress.
NO
|
RUANG
|
PC
|
CLIENT
|
IP ADDRESS
|
Keterangan
|
1.
|
Gudang
|
10
|
1
|
192.168.22.2
|
SWITCH
|
2.
|
Wakil
Panitera
|
12
|
6
|
192.168.3.2-7
|
|
3.
|
Sub.
Bagian Keuangan
|
9
|
4
|
192.168.4.2-5
|
|
4.
|
Sub.
Bagian Kepegawaian
|
8
|
8
|
192.168.5.2-9
|
|
5.
|
Panitera
Muda Hukum
|
3
|
5
|
192.168.6.2-6
|
|
6.
|
Panitera
pengganti
|
1
|
5
|
192.168.7.2-6
|
|
7.
|
Panitera
pengganti
|
2
|
5
|
192.168.8.2-6
|
|
8.
|
Panitera
Muda Perkara
|
0
|
10
|
192.168.9.2-11
|
|
9.
|
Ruang
pertemuan
|
4
|
30
|
192.168.10.2-30
|
Access Point
|
10.
|
Sub.
Bagian Umum
|
13
|
10
|
192.168.11.2-11
|
SWITCH
|
11.
|
Wakil
Sekretaris
|
11
|
5
|
192.168.12.2-6
|
|
12.
|
Ruang
Hakim
|
17
|
10
|
192.168.13.2-11
|
|
13.
|
Ruang
siding utama
|
20
|
14
|
192.168.14.2-15
|
Access Point
|
14.
|
Ruang
Panitera Sekretaris
|
6
|
6
|
192.168.15.2-7
|
Switch
|
15.
|
Ruang
Pemeriksaan Persiapan
|
7
|
4
|
192.168.16.2-5
|
|
16.
|
Ruang
Rapat
|
15
|
25
|
192.168.17.2-26
|
Access Point
|
17.
|
Ruang
ketuaPTUN
|
5
|
4
|
192.168.18.2-5
|
switch
|
18.
|
Piket
|
19
|
1
|
192.168.19.2
|
|
19.
|
Ruang
Wakil Ketua
|
18
|
3
|
192.168.20.2-4
|
|
20.
|
Ruang
Hakim
|
16
|
10
|
192.168.21.2-11
|
|
21.
|
Perpus.
|
14
|
12
|
192.168.2.2-13
|
Access Point
|
Selanjutnya kita akan melihat bagaimana arsitektur jaringan yang akan dibuat dengan menggunakan simulasi. Di bawah ini simulasi Arsitektur Jaringan Komputer menggunakan packet tracer 3.2.
Demikianlah tadi sedikit pembahasan mengenai sebuah studi kasus dimana kita akan membuat atau membangun jaringan komputer di sebuah gedung. Semoga dengan adanya uraian mengenai Studi Kasus Arsitektur Jaringan Komputer tersebut kita bisa lebih memahami bagaimana langkah membuat jaringan komputer di suatu tempat.