Karya Ilmiah, Pengertian, Jenis dan Contoh Lengkap - Ada beberapa hal yang ingin saya ulas mengenai kumpulan tugas yang sering kita temukan seperti contoh karya ilmiah yang sedang dipelajari oleh sobat pelajar saat ini.
Beberapa informasi tersebut saya uraikan dengan harapan dapat membantu dan memberikan informasi yang bermanfaat untuk mengerjakan tugas – tugas khususnya mengenai karya ilmiah.
Hal ini karena penyusunan sebuah karya ilmiah merupakan sebuah pekerjaan yang tidaklah mudah untuk dilakukan. Demi mencapai tujuan ini mari kita semak uraian penjelasan berikut.
A. Tugas Karya Ilmiah
Tugas karya ilmiah merupakan tugas yang diberikan oleh pendidik baik itu ditingkat sekolah maupun perguruan tinggi.
Di tingkat sekolah tugas ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan pengetahuan kepada siswa agar kelak mampu menyusun dan membuat sebuah karya ilmiah yang bermutu tinggi dan bebas dari unsur penjiplakan atau plagiat.
Sedangkan pada tugas perguruan tinggi, tugas karya ilmiah diberikan selain untuk membantu mahasiswa dalam membuat dan menyusun karya ilmiah juga untuk sarana latihan dan evaluasi tentang kemampuan mahasiswa dalam mengadakan sebuah penelitian dan mempublikasikannya pada sebuah karya ilmiah. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
Tugas karya ilmiah ini biasanya disusun berdasarkan panduan dari pendidik baik itu dari segi tema atau materi yang dibahas maupun standar penulisan yang harus diterapkan.
Dengan demikian, sebenarnya tidak ada alasan untuk bingung dalam mengerjakan tugas ini karena pastinya arahan dari pendidik yaitu guru dan dosen dapat membantu dan dijadikan acuan. Sebagai bahan perbandingan berikut ulasan mengenai beberapa macam karya ilmiah:
1. Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak.
Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif, atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
2. Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis.
Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya.
Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada pehitungan bobot.
Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel.
Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
3. Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing.
Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis.
Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.
4. Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana. Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing.
Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
5. Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing.
Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan.
Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
6. Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.
Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
7. Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling ‘soft’ dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa.
B. Kumpulan Contoh Karya Ilmiah Lengkap
Setelah saya menguraikan beberapa informasi mengenai contoh karya ilmiah diatas, sekarang sobat dapat melihat beberapa jenis dan kumpulan contoh untuk sebuah karya ilmiah yang secara lengkap saya susun dibawah ini.
Kumpulan contoh pertama yang dapat dilihat dan dipelajari adalah untuk contoh karya ilmiah berdasarkan jenjang pendidikan yaitu untuk siswa dan untuk mahasiswa. Contoh-contoh tersebut secara lengkap dapat sobat lihat ulasannya melalui tautan berikut:
- Kumpulan Contoh Karya Ilmiah Untuk Pelajar
- Kumpulan Contoh Karya Ilmiah Untuk Mahasiswa
Dari dua tautan diatas sobat akan diarahkan untuk membahas beberapa karya ilmiah lengkap yang sering dikerjakan oleh pelajar dan mahasiswa untuk anak-anak sekolah dan perguruan tinggi.
Selain dapat dilihat dari kumpulan diatas, untuk sobat pelanggan setia blog ini saya juga telah menyiapkan beberapa contoh untuk karya ilmiah yang paling popular dan sebagai berikut:
- Contoh karya ilmiah pendidikan
- Contoh karya ilmiah tentang globalisasi
- Contoh karya ilmiah tentang bahaya merokok
- Contoh karya ilmiah tentang sampah
- Contoh karya ilmiah tentang tumbuhan
- Contoh karya ilmiah tentang obat-obatan
- Contoh karya ilmiah hasil penelitian
Untuk kumpulan contoh yang terakhir ini, sobat akan menemukan berbagai karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai referensi dalam mengerjakan tugas baik itu untuk pelajar dan juga mahasiswa. Silahkan disimak ulasan untuk masing-masing contoh diatas melalui pembahasan terkait.