Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Pakan Ternak - Pemanfaatan buah pisang belum diimbangi dengan pemanfaatan limbah kulitnya, untuk itulah perlu diadakan penelitian untuk memanfaatkan limbah kulit pisang ini. Untuk kepentingan itu kali ini bahan kita adalah tentang Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang.
Yang akan kita bahas kali ini adalah sebuah kajian atau penelitian yang berbentuk karya tulis yaitu yang mengangkat tema masalah pemanfaatan tersebut.
Disini kita bisa belajar dan mengetahui berbagai informasi terkait bagaimana pemanfaatan limbah yang belum banyak diketahui oleh masyarakat.
Melalui pembahasan contoh karya tulis ilmiah ini maka kita bisa belajar dan mengetahui bahwa limbah kulit pisang bisa kita maksimalkan pemanfaatannya sebagai bahan untuk pakan ternak yang dipeliraha. Bagaimana sebenarnya pemanfaatan tersebut, mari kita baca selengkapnya dalam contoh karya tulis berikut.
Melalui pembahasan contoh karya tulis ilmiah ini maka kita bisa belajar dan mengetahui bahwa limbah kulit pisang bisa kita maksimalkan pemanfaatannya sebagai bahan untuk pakan ternak yang dipeliraha. Bagaimana sebenarnya pemanfaatan tersebut, mari kita baca selengkapnya dalam contoh karya tulis berikut.
A. Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Untuk Pakan Ternak
Oleh Siti QotumahSITI QOTIMAH E1C009013
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
Kandungan nutrisi kulit pisang sangat berpotensi sekali sebagai sumber karbohidrat yang baik untuk semua fase kehidupan ternak. Kandungan karbohidrat terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 66,20 % (Heruwatno, dkk. 1993) dan masih mengandung selulosa dan hemiselulosa sebesar 40 % dari total serat kasar yang dikandungnya (Parakkasi, 1990) dengan kandungan serat kasar kulit pisang sebesar 13 % (Gohl, 1981).
Hasil analisis kulit pisang yang dilakukan di Laboratorium nutrisi dan makanan Ternak Universitas Brawijaya (Susilowati, 1997) diperoleh komposisi nutrient sebagai berikut : BK = 12,6 %; BO = 80,36%; PK = 8,36 %; gula reduksi = 42,34 % dan gula terlarut = 5,41 %. Kandungan karbohidrat yang besar terutama gula reduksi pada kulit pisang ambon termasuk dalam Readily Available Carbohidrates (RAC) dengan energy bruto sebesar 3724,32 Kcal/kg.
Beberapa penelitian menunjukkan pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dapat meningkatkan produksi ayam kampung dilihat dari pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan berat organ pencernaan. Pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang juga dapat menghasilkan daging ayam broiler dengan kadar kolesterol rendah
Pendahuluan
Kulit pisang merupakan limbah dari industri pengolahan pisang. Pengolahan pisang akan menghasilkan limbah kulit pisang yang cukup banyak jumlahnya yaitu kira-kira sepertiga dari buah pisang yang belum dikupas (Munadjim, 1983 disitasi oleh Siti Qotimah). Selain menjadi limbah industri pengolahan pisang, kulit pisang juga merupakan limbah rumah tangga yang jika dibuang sembarangan akan mengakibatkan orang lain terpeleset dan mengotori lingkungan sekitar. Oleh karena itu, perlu adanya pengolahan kulit pisang menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Limbah kulit pisang ini dapat dimanfaatkan untuk cuka kulit pisang, nata de banana, wine (anggur), dan pakan ternak. Dilihat dari komposisinya, kulit pisang memiliki kandungan vitamin A sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu beta-karoten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering. Beta-karoten berperan sebagai antioksidan (Elvien, 2010 disitasi oleh Siti Qotimah). Selain itu, kulit pisang juga mengandung karbohidrat terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 66,20 % (Heruwatno, 1993 disitasi oleh Siti Qotimah), sehingga dapat digunakan untuk mengganti sebagian jagung atau dedak dalam ransum.
Kandungan nutrisi kulit pisang sangat berpotensi sekali sebagai sumber karbohidrat yang baik untuk semua fase kehidupan ternak. Kandungan karbohidrat terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 66,20 % (Heruwatno, dkk. 1993) dan masih mengandung selulosa dan hemiselulosa sebesar 40 % dari total serat kasar yang dikandungnya (Parakkasi, 1990) dengan kandungan serat kasar kulit pisang sebesar 13 % (Gohl, 1981). Van Soest (1994) bahwa selulosa dan hemiselulosa merupakan komponen dinding sel tanaman yang masih dapat dimanfaatkan oleh ternak ruminansia. Hasil analisis kulit pisang yang dilakukan di Laboratorium nutrisi dan makanan Ternak Universitas Brawijaya (Susilowati, 1997) diperoleh komposisi nutrient sebagai berikut : BK = 12,6 %; BO = 80,36%; PK = 8,36 %; gula reduksi = 42,34 % dan gula terlarut = 5,41 %. Kandungan karbohidrat yang besar terutama gula reduksi pada kulit pisang ambon termasuk dalam Readily Available Carbohidrates (RAC) dengan energy bruto sebesar 3724,32 Kcal/kg.
Adanya ancaman kenaikan harga bahan baku pakan, seperti jagung, maka dibutuhkan bahan yang dapat disubtitusi untuk menurunkan biaya pakan. Adanya substitusi sebagian jagung dengan limbah kulit pisang akan dapat mengurangi biaya pakan dan juga berpengaruh dengan biaya produksi yang dikeluarkan peternak.
Pada beberapa penelitian menunjukkan pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dapat meningkatkan produksi ayam kampung dilihat dari pertambahan berat badan, konsumsi pakan, konversi pakan, kadar kolesterol dalam serum darah, daging, hati, feses, dan berat organ pencernaan.
Pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang juga dapat menghasilkan daging ayam broiler dengan kadar kolesterol rendah. Hal ini menunjukkan kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai pakan unggas yang dapat menghasilkan produk yang rendah kolesterol. Kandungan kolesterol yang tinggi akan menyebabkan banyak orang yang menghindari untuk mengkonsumsi produk tersebut demi kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan produk ternak unggas yang sehat dan rendah kolesterol. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan kulit pisang sebagai pakan unggas.
Analisis Proksimat Kulit Pisang
Hasil analisis proksimat untuk pengukuran kadar: protein, lemak, BETN, serat kasar, abu, kalsium dan phosphor, ternyata tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P>0.05) antara pengeringan oven dan jemur, kecuali untuk kadar air dan energi. Hasil analisis kulit pisang di Indonesia menunjukkan bahwa kulit pisang memiliki kandungan – kandungan makanan yang cukup tinggi.
Dari hasil analisis proksimat diperoleh komposisi nutrient kulit pisang sebagai berikut : BK = 12,6 %; BO = 80,36%; PK = 8,36 %; gula reduksi = 42,34 % dan gula terlarut = 5,41 %. Kandungan karbohidrat yang besar terutama gula reduksi pada kulit pisang ambon termasuk dalam Readily Available Carbohidrates (RAC) dengan energy bruto sebesar 3724,32 Kcal/kg.
Sifat Fisik Dan Kimia Kulit Pisang
Pengolahan kulit pisang menjadi produk tepung adalah salah satu upaya menanggulangi limbah kulit pisang, sehingga mempunyai manfaat dan bernilai ekonomi. Menurut penelitian beberapa ahli, kulit pisang dijadikan tepung dengan cara diblender menghasilkan sifat seperti dibawah ini :
• Sifat Fisika
- Tekstur tepungnya halus
- Panjang : 12 – 18 cm
- Warna : Coklat Tua
• Sifat Kimia
- Mudah teroksidasi, dengan ditandai oleh perubahan warna pada kulit pisang.
- Memiliki nilai gizi yang cukup tinggi
Analisis Kecernaan Kulit Pisang
Tingkat kecernaan, konsumsi dan efisiensi penggunaan nutrisi bahan pakan asal limbah atau hasil sisa tanaman dipengaruhi oleh tingkat kandungan berbagai senyawa kimiawi yang bersifat penghambat (inhibitor). Pada bahan pakan asal tanaman pangan faktor penghambat didominasi oleh kelompok senyawa fenolik polimer seprti lignin yang terdapat di dalam dinding sel. Pada batang dan daun pisang kandungan lignin mencapai 12% (ROXAS et al., 1996; QUIROS et al., 1996 disitasi oleh Siti Qotimah). Rendahnya kecernaan bahan kering tanaman pisang (42%) kemungkinan terkait dengan kadar lignin dan tannin.
Fakta Manfaat Kulit Pisang Untuk Pakan Unggas
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui potensi tepung kulit pisang sebagai pakan ayam broiler untuk menghasilkan daging yang mengandung kolesterol rendah oleh Hernawati dkk. Sebanyak 20 ekor ayam broiler digunakan dalam desain penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Ayam broiler diberikan pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar yaitu 30%, 50% dan 70% dalam 100 gram pakan, sedangkan kontrol diberikan pakan buatan tanpa tepung kulit pisang. Setiap perlakuan diulang sebanyak lima kali. Pakan buatan diberikan setiap pagi dan sore sebanyak 100 g/ekor, serta air minum diberikan secara ad libitum. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar 30%, 50%, dan 70% menurunkan konsumsi ransum, bobot badan, berat karkas, namun meningkatkan konversi ransum.
Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar 30%, 50%, dan 70% tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, menurunkan kadar kolesterol daging, meningkatkan kadar kolesterol hati dan feses. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dengan kadar serat 30%, 50% dan 70% dapat diterima sebagai alternatif pakan ayam broiler untuk menghasilkan daging dengan kadar kolesterol rendah. Penggunaan tepung kulit pisang sebagai bahan pakan ayam broiler sebaiknya pada kadar 30% atau 50%. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, berat karkas, kolesterol daging menghasilkan nilai yang cukup baik. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa pemberian pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang dapat menghasilkan daging ayam broiler dengan kadar kolesterol rendah.
Penelitian penggunaan kulit pisang sudah dilakukan di Indonesia. Kulit pisang sebagai pakan basal ternak punya kendala kandungan serat kasar rendah sehingga pemberiannya harus ditambahkan hijauan berserat kasar tinggi. Tetapi karena kulit pisang kaya energy sehingga pemberiaanya bisa dicampurkan dengan nitrogen bukan protein (NPN) seperti urea sebagai sumber nitrogen untuk sintesis protein mikroba (single cell protein). Penggunaan urea dalam pakan sumber protein dianjurkan maksimum sebanyak 1 % dari total bahan kering konsentrat atau sebanyak 5 % dari protein konsentrat. Mengingat urea merupakan bahan kimia menjadi tidak tepat mempunyai banyak kelemahan yaitu terjadinya polusi tanah dan lingkungan serta residu yang berbahaya dalam saluran pencernaan ternak, sehingga penggunaan bahan kimia ini tidak begitu dianjurkan.
Cara dan Dampak Pemberian Kulit Pisang bagi Ternak
Dari berbagai macam penelitian yang telah dilakukan dijelaskan bahwa tepung kulit pisang tidak hanya dijadikan sebagai bahan pakan pengganti untuk ternak, tetapi sebagai bahan pakan pelengkap yang dapat melengkapi nutrisi yang belum ada pada pakan utama. Pemberian kulit pisang dapat dicampur dengan pakan utama, tetapi batas pemberiannya hanya 30%-50% dari total ransum yang diberikan.
Dijelaskan pula dampak dari pemberian ransum dengan bahan campuran tepung kulit pisang pada ternak unggas, khususnya ayam broiler, dapat menurunkan konsumsi ransum, bobot badan, berat karkas, namun meningkatkan konversi ransum. Pakan buatan yang mengandung tepung kulit pisang tidak mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah, dapat menurunkan kadar kolesterol daging, meningkatkan kadar kolesterol hati dan feses.
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Sebagai Pakan Ternak
[Download]
Kesimpulan
Kulit pisang merupakan limbah buah pisang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak, baik diberikan langsung pada ternak maupun melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Kandungan nutrisi pada kulit pisang dapat dimanfaatkan pada setiap fase pertumbuhan ternak. Proses pengolahan kulit pisang dapat dilakukan dengan merubah bentuk kulit pisang menjadi tepung. Hal ini dapat bermanfaat bagi ternak maupun peternakannya. Pemberian tepung kulit pisang dibatasai hanya 30%-50% dari jumlah ransum yang diberikan, dapat meningkatkan konversi pakan dan menurunkan kadar kolesterol dalam daging ayam broiler.
Daftar Pustaka
Zahera, Rika. 2011.Memanfaatkan Limbah Kulit Pisang untuk Pakan Unggas.http://www.livestockreview.com/2011/05/memanfaatkan-limbah-kulit-pisang-untuk-pakan-unggas/. 28 November 2011.
Nurfa.2010.Pisang Sebagai Bahan Pakan Alternatif.http://ridanurfa.blogspot.com/2010/11/pisang-sebagai-bahan-pakan-alternatif.html. 28 November 2011. 28 November 2011
Anonimous. ? . Makalah IPTEK Pengolahan Bahan Pakan.http://blognyaanneke.blogspot.com/2011/04/my-first-entri-makalah-iptek-pengolahan.html. 28 Novembere 2011
Hernawati, dkk. ?. Potensi Tepung Kulit Pisang sebagai Pakan Ayam Broiler untuk Menghasilkan Daging yang Mengandung Kolesterol Rendah.http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/197003311997022-HERNAWATI/FILE_19.pdf. 29 November 2011
Go organik. ?. Pisang dan Potensi Limbahnya Untuk Pakan Ternak. http://agriculture-go.blogspot.com/2011/12/pisang-dan-potensi-limbahnya-untuk.html. 29 November 2011
Anonimous. ?. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_bio_056325_chapter1.pdf. 1 Desember 2011
Nurkholis, Moch. 2005. Evaluasi Kandungan Nutrisi Energi Metabolisme Semu (Ame) Dan Energi Metabolisme Sejati (Tme) Berbagai Jenis Tepung Kulit Buah Pisang PadaAyam Pedaging. http://student-research.umm.ac.id/index.php/dept_of_animal_husbandry/article/view/2535. 1 Desember 2011
Sumber
http://livestock-livestock.blogspot.com/2012/02/pemanfaatan-limbah-kulit-pisang-untuk.html