Revolusi Industri – Tugas sekolahku kali ini akan berbicara mengenai sebuah materi sejarah yaitu tentang Revolusi Industri. Disini kita akan belajar dari sebuah rangkuman materi mengenai topik tersebut yang meliputi beberapa pembahasan diantaranya mengenai pengertian, latar belakang, faktor terjadinya, tahap dan dampak adanya revolusi tersebut.
Kalau hanya mengandalkan penjelasan di kelas pasti semua materi pelajaran akan cepat hilang dan dilupakan. Karena itulah kita terus berusaha belajar dan mengingat kembali apa yang sudah dipelajari di kelas.
Seperti untuk pelajaran sejarah kali ini. Kita akan membaca kembali beberapa poin penting tentang bagaimana revolusi di bidang industri bisa terjadi. Kita akan kupas lagi mulai dari pengertian, tahap peristiwa sampai pada pengaruhnya.
Pengertian Revolusi Industri
Seperti untuk pelajaran sejarah kali ini. Kita akan membaca kembali beberapa poin penting tentang bagaimana revolusi di bidang industri bisa terjadi. Kita akan kupas lagi mulai dari pengertian, tahap peristiwa sampai pada pengaruhnya.
Pengertian Revolusi Industri
* Perubahan penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin
* Sebelum revolusi Industri:
a. Revolusi agraria
b. Penemuan-penemuan baru
c. Serikat Sekerja [gilda]
* Gilda-gilda menyatu menjadi feodal [tuan-tuan tanah] lalu menjadi negara.
* Bapak Revolusi: James Watt
"Seperti kita tahu, revolusi di bidang industri merupakan rankaian peristiwa sejarah yang membekas dibanyak Negara, untuk itulah sampai pada saat ini di sekolah masih kita pelajari mengenai materi tersebut. Berikut akan kita bahas langsung rangkuman materi selengkapnya.
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia." (Sumber: Wikipedia)
Latar Belakang Munculnya Revolusi Industri
- Berkembangnya tata kehidupan agraris yang bercorak feudal
- Meletusnya Perang Salib (1096-1291) yang menghubungkan antara Negara Eropa dan dunia Timur yang menyebabkan terjalin hubungan dagang antar keduanya.
- Munculnya kota-kota dagang di Eropa seperti Florence, Venesia, Genoa, yang diikuti dengan munculnya usaha-usaha industri kecil atau industri Rumah Tangga, muncul Gilda dan Hnasa
- Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan besar.
Faktor Terjadinya Revolusi Industri
Keadaan alam yang menunjang revolusi Industri di Inggris:
- Inggris memiliki baranga tambang banyak [batu bara]
- Mengubah tanah pertanian --> peternakan [rev agraria] --> biri-biri diambil bulunya--> dijadikan wool untuk textile
Faktor politik pendorong:
- Pergantian pemerintahan. Pemerintahan keluarga baru mendukung rev. industri
- Inggris punya tanah jajahan yang sangat banyak
Faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya revolusi Industri
a. Faktor Ekstern :
- Revolusi ilmu pengetahuan abad 16 : Francis Bacon, Rene Descartes, Galileo Galilei, Copernicus, Isaac Newton dll.
- Ditunjang adanya lembaga-lembaga riset yaitu : The Royal Society for Improving Natural Knowledge dan The Royal Society of England (1662)
b. Faktor Intern
- Keamanan dan politik dalam negeri yang mantap
- Berkembangnya kegiatan wiraswasta dari masyarakat kaya dan pemilik modal
- Munculnya minat masyarakat pada industri manufaktur
- Inggris, memiliki jajahan yang luas
- Kaya akan sumber alam antara lain batubara (cokes) dan biji besi yang tinggi mutunya.
- Munculnya paham ekonomi liberal
- Munculnya revolusi agraria dalam penataan tanah dan metode baru dalam pertanian.
- Pada abad 17 berkembanglah dunia pelayaran dan perdagangan.
- Di Inggris banyak berdiri kongsi dagang : EIC, Virginia Co, Plymouth Co dan Massachussets Bay Co.
Tahap-tahap revolusi Industri
1. Sistem domestic/ home Industri; dikerjakan di keluarga, peralatan sendiri, hasil untuk sendiri&dijual
2. Industri manufucture; dikerjakan sekelompok orang akibat ada permintaan, dikerjakan di rumah produksi.
3. Factory sistem; pengolahan industri dengan mesin berat dan canggih. Disalurkan melalui agen resmi
Perkembangan Revolusi Industri
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Inggris sangat maju karena didukung oleh faktor keamanan dan politik Inggris.
Faktor penentu lain adalah penemuan yang dilakukan oleh:
- Abraham Darby (seorang insinyur berkebangsaan Inggris) yang berhasil menggunakan batu bara (coke) untuk melelehkan besi dan mendapatkan nilai besi yang lebih sempurna. Juga penemuan mesin uap oleh James Watt (insinyur berkebangsaan Skotlandia) pada tahun 1763.
- Isaac Merrit Singer dari Amerika Serikat berhasil memperbaiki sebuah mesin jahit rusak dan membuat model yang lebih baik. Ia kemudian mendirikan sebuah industri yang bernama I.M Singer and Company. Dalam tahun 1860, perusahaan ini merupakan mesin jahit terbesar di dunia. Para Penemu dan Hasil Temuannya, Penemuan besar yang merupakan awal peradaban modern menonjol pada mesin tenun dan kain.
- Blaise Pascal (seorang filsuf dan ahli matematika berkebangsaan Perancis) menemukan mesin hitung pada tahun 1642. Penemuan besar lainnya adalah penemuan mesin cetak.
- James Watt adalah Bapak Revolusi Industri. Modernisasi kehidupan mendapat arah baru ketika pada tahun 1796 ia memperkenalkan mesin uapnya yang menggunakan kondensor.
- George Stephenson membuat lokomotif yang pertama kali dikendarai pada jalur yang menghubungkan Liverpool ke Manchester pada tahun 1830. Lokomotif ciptaannya diberi nama Rocket.
- Nicholas Joseph Cugnot (Perancis) dan Gottlieb Daimler (Jerman) berhasil memperkenalkan mobil yang digerakan dengan tenaga uap.
- Henry Ford dari Amerika Serikat membangun pabrik mobil di Detroit pada tahun 1876. Perusahaan itu diberi nama Ford Motor Company.
Penemuan-penemuan di atas didukung pula oleh penemuan para pakar di bidang kimia. Di antaranya adalah Charles Goodyear dari Amerika Serikat yang menemukan cara memvulkanisir karet campuran dengan belerang, agar karet menjadi keras.
Setelah berjalan satu abad, sekitar tahun 1860, Revolusi Industri memasuki fase baru yang berbeda dari apa yang sudah lalu, yang dikenal sebagai Revolusi Industri tahap kedua. Kejadian-kejadian yang terjadi pada periode itu terutama ada tiga hal : perkembangan proses Bessemer dalam membikin baja pada tahun 1856; penyempurnaan dinamo kira-kira pada tahun 1873; dan penciptaan mesin pembakaran di dalam pada tahun 1876. Ia adalah pelopor dan organisator perusahaan kereta api penumpang.
Dampak Akibat Revolusi Industri
- Revolusi Industri membawa akibat yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti:
- Munculnya industri secara besar-besaran.
- Timbulnya golongan borjuis dan golongan buruh. Pertentangan antara kedua golongan tersebut menimbulkan sosialisme dan kemudian komunisme.
- Terjadinya urbanisasi, di mana penduduk daerah pertanian berduyun-duyun pindah ke kota-kota industri untuk bekerja sebagai buruh perusahaan sehingga lahan pertanian menjadi kosong, sedangkan daerah industri sangat padat pendudukannya.
- Timbulnya kapitalisme modern. Kapitalisme adalah susunan ekonomi yang berpusat pada keberuntungan perseorangan, di mana uang memegang peranan yang sangat penting.
- Barang-barang konsumsi menjadi berlimpah dan dapat dibeli dengan harga murah sebab dengan mesin industri barang-barang dapat tercetak dengan mudah sehingga harganya lebih murah.
- Upah kerja yang rendah dengan waktu kerja yang panjang, pemakaian tenaga wanita dan anak-anak, serta fasilitas kerja yang buruk. Hal ini menyebabkan terjadi pemogokan yang disertai kerusuhan dan perusakan.
- Terjadinya jurang pemisah antara pengusaha dengan buruh/ pekerja. Dimana pengusaha semakin kaya, sedangkan buruh semakin miskin (terjadi ketimpangan ekonomi)
- Hasil industri semakin melimpah sehingga pasar semakin luas. Lalu lintas barang berjalan cepat. Transportasi berkembang pesat baik di darat, laut, maupun udara.
- Diperlukan daerah-daerah untuk pemasaran, investasi dan pemasokan bahan mentah bagi industri-industri bangsa-bangsa Eropa untuk melindungi kegiatan ekonominya. Sehingga mulailah kolonialisme oleh bangsa-bangsa Eropa.
Jenis-Jenis Industri yang Berkembang di Inggris
Kronologi Revolusi Sosial
Kenyataan tentang kaum buruh dan rakyat gembel yang tercantum dalam laporan terbukti melebihi apa yang digambarkan oleh penulis itu, sehingga pemerintah terpaksa bertindak tegas walaupun ditentang oleh kaum majikan atas dasar laissez faire. Keadaan rakyat gembel di Inggris sangat menyedihkan. Mereka berjejal-jejal di tempat-tempat yang kotor atau berkeliaran mengganggu keamanan. Kejahatan semakin merajalela dan memuncak menjadi Carnaval of Crime (pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan oleh kalangan buruh atau pengangguran, sebagai akibat kesulitan mendapat biaya hidup).
Kekalahan Napoleon tahun 1815, berarti pula dihapusnya Continental Stelsel. Dengan adanya Combination Laws tahun 1824, maka hampir di seluruh kota-kota industri di Inggris timbul serikat sekerja (Trade Union) yang bertindak sangat agresif, namun kurang paham terhadap pentingnya berorganisasi, sehingga akhirnya merugikan diri sendiri. Gerakan Chartisme (1848) juga mengalami kegagalan, karena lebih mementingkan agitasi daripada organisasi. Akhirnya Trade Unionism maju dengan pesat dan berkembang menjadi suatu kekuasaan yang dapat mengimbangi kekuasaan kapitalis.
Pada tahun 1820-an terjadi huru hara yang ditimbulkan oleh penduduk kota yang miskin dengan didukung oleh kaum buruh. Gerakan sosial ini menuntut adanya perbaikan nasib rakyat dan buruh. Akibatnya, pemerintah mengeluarkan undang-undang yang menjamin perbaikan nasib kaum buruh dan orang miskin. Undang-undang tersebut, antara lain sebagai berikut:
- Tahun 1832 dikeluarkan Reform Bill atau Undang-Undang Pembaharuan Pemilihan. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan hak-hak perwakilan di dalam parlemen.
- Tahun 1833 dikeluarkan Factory Act atau Undang-Undang Pabrik. Menurut undang-undang ini, kaum buruh mendapatkan jaminan sosial. Di samping itu, undang-undang juga berisi larangan pengunaan tenaga kerja anak-anak dan wanita di daerah tambang di bawah tanah.
- Tahun 1834 dikeluarkan Poor Law Act atau Undang-Undang Fakir Miskin. Oleh karena itu, didirikan pusat-pusat penampungan dan perawatan para fakir miskin sehingga tidak berkeliaran.
Makin kuatnya sifat individualisme dan menipisnya rasa solidaritas. Dengan adanya Revolusi Industri sifat individualitas makin kuat karena terpengaruh oleh sistem ekonomi industri yang serba uang. Sebaliknya, makin menipisnya rasa solidaritas dan kekeluargaan.